Jumat, 03 Mei 2013

Soul Healer


“Untuk apa menyapamu jika nanti ada luka yang kembali menganga.”
 Fajar bergerak pelan menuju jalan lahir. Syukurlah masih di timur, berarti ini bukan akhir. Aku duduk manis di atas ayunan yang kedua rantai penyangga sungguh berkarat. Tak masalah, yang penting cintaku tak pernah bersyarat.
”Kamu di mana?“
”Nanti aja ya teleponnya,“ tut-tut-tut-tut.
Aku menekuk muka. Memang kudu ekstra sabar jika berhadapan dengannya. Baiklah.. Mataku melihat almanak. Ah, ini tahun ketiga kita berpacaran. Dan peluk rinduku tak pernah kesampaian. Memang seharusnya kubuang dirimu, tapi ada yang berbisik padaku bahwa. Ah, sudahlah.. Aku tak pernah kuasa mengungkap hal ini.
Biar kutanya, biasanya apa yang mendasari kalian berpacaran? Ah, lebih gampangnya begini: apa alasan kalian untuk berkomitmen dengan pasangan?